Rico Waas: Banjir di Mabar Hilir Jadi Perhatian Pemko Medan

  • Bagikan
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas (tengah) saat menyapa warga Mabar Hilir. (kominfo)
banner 468x60

SUMUTKINI.ID,MEDAN-Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menyambangi warga yang tinggal di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli, Sabtu (4/10/2025) di Kantor Lurah Mabar Hilir. Pada pertemuan itu, Rico mendengarkan sejumlah keluhan masyarakat seperti banjir, drainase dan jalan rusak yang terjadi di wilayahnya.

Merespon keluhan tersebut, Rico Waas mengatakan permasalahan ini harus menjadi perhatian khusus Pemko Medan dan bagaimana penanganan yang akan dilakukan untuk mengatasinya.

Example 300x600

“Memang sudah ada progres bagaimana masalah banjir ini ditanggulangi oleh Pemko Medan. Salah satunya bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan juga ada pembebasan lahan. Proses ini memerlukan sedikit waktu dan koordinasi dengan berbagai pihak,” kata Rico Waas.

Rico berharap rencana ini dapat disegerakan, karena jika tidak segera dilaksanakan maka permasalahan banjir di tingkat lingkungan yang terjadi di Kelurahan Mabar Hilir ini tidak akan dapat terselesaikan.

“Mudah-mudahan bisa disegerakan, karena jika perencanaan tersebut tidak dilaksanakan, masalah banjir di lingkungan Mabar Hilir ini juga tidak terselesaikan. Jadi memang harus ada jalur besar untuk pembuangan air melalui penerusan saluran drainase,” ungkap Rico Waas .

Sebelumnya keluhan disampaikan Ahmad Husni, salah seorang masyarakat Kelurahan Mabar Hilir. Dirinya mengeluhkan jalan islamiyah, lingkungan XI kerap terjadi banjir, karena tidak adanya saluran drainase.

Sehingga jika banjir masyarakat mengalami kendala untuk beraktivitas bahkan juga mengakibatkan banyak kendaraan roda dua mogok. Selain itu kondisi jalannya juga perlu dilakukan perbaikan dengan diaspal kembali.

“Karena tidak ada saluran drainase makanya terjadi banjir dan air tersebut membuat jalan menjadi rusak. Kami mohon kepada bapak Wali Kota untuk dapat merealisasikan perbaikan,” jelas Ahmad Husni.

Menanggapi hal tersebut, Rico Waas mengungkapkan jika saluran drainase dari arah Rumah Potong Hewan (RPH) bisa ditembuskan, selanjutnya bisa dilanjutkan pembenahan drainase di jalan tersebut. Karena kalau kita benahi sekarang sementara saluran drainase belum ditembuskan maka akan tetap terjadi banjir.

“Kita bereskan dulu yang utamanya yakni penembusan saluran drainase, baru saluran drainase yang lainnya. Termasuk perbaikan jalan kita lakukan setelah drainasenya selesai,” ujar Rico Waas.

Warga lainnya bernama Tugino, warga lingkungan II, mengeluhkan lingkungan tempat tinggalnya menjadi langganan banjir. Hal ini dikarenakan saluran drainase yang mengarah ke Kawasan Industri Medan (KIM) volumenya kecil, sehingga tidak mampu menampung dan mengalirkan air.

Selain itu Tugino juga menyampaikan permasalahan air bersih dan limbah pabrik yang menyebabkan sumur masyarakat airnya hitam.

“Saluran induk air bersih sudah ada, tetapi untuk masuk ke dalam gang tidak ada. Selama ini kami menggunakan air sumur, namun saat ini terkendala karena adanya limbah yang menyebabkan air menjadi hitam. Termasuk juga dimasjid airnya juga hitam. Akan tetapi saat ini masjid sudah masuk air bersih, jadi banyak warga mengambil air dari masjid,” jelas Tugino.

Selain permasalahan banjir, drainase dan jalan rusak, masyarakat juga menyampaikan keluhannya terkait, lampu jalan mati, pengurusan KTP dan Adminduk lainnya serta honor Bilal mayit maupun guru magrib mengaji bahkan persoalan lahan perkuburan yang sudah penuh.

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *